PADANG | Publik Sumatera Barat tengah digemparkan oleh beredarnya foto dan video yang memperlihatkan seorang pria diduga Mantan Bupati Dharmasraya, Adi Gunawan, bersama seorang pemuda di sebuah kamar hotel Oyo di kawasan Air Tawar, Kota Padang. Video tersebut viral di berbagai platform media sosial setelah menampilkan momen saat sang mantan kepala daerah diinterogasi oleh warga.
Pria yang disebut-sebut dalam video tersebut, kini muncul ke publik. Ia bernama Asep. Dengan suara tegas, Asep membantah keras tuduhan bahwa dirinya telah menghipnotis Adi Gunawan seperti yang ramai diperbincangkan.
“Ada narasi beredar bahwa saya telah menghipnotis bapak itu. Saya tekankan itu tidak benar. Sekarang saya menantang beliau untuk buka-bukaan soal kejadian sebenarnya,” ujar Asep dengan nada geram ketika dimintai tanggapannya, Senin malam (10/11).
Asep menilai tuduhan tersebut sudah keterlaluan dan sangat mencemarkan nama baiknya. Ia pun mempersilakan jika memang pihak yang menuduh merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum. “Laporkan saya jika memang beliau merasa dihipnotis. Tapi itu bukan kejadian sebenarnya. Ini sudah merusak reputasi saya dan keluarga,” tegasnya lagi.
Pria muda ini mengaku sangat terguncang dengan peredaran isu yang menyeret namanya. Ia mengatakan muncul ke publik bukan untuk mencari sensasi, melainkan karena merasa difitnah dan tidak terima dituduh melakukan tindakan kriminal.
“Saya muncul ke publik karena merasa telah difitnah. Ini membuat saya gelisah dan tidak tenang. Saya harus meluruskan semuanya agar masyarakat tahu kebenarannya,” katanya menambahkan.
Dalam penampilannya di hadapan awak media, Asep terlihat menggunakan penutup wajah. Ia beralasan, bukan karena takut, tetapi karena ingin menjaga privasi keluarga yang kini ikut terdampak dari kehebohan kasus tersebut.
Lebih lanjut, Asep juga menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Adi Gunawan sebenarnya baru terjadi satu kali. Namun, komunikasi di antara keduanya sudah terjalin cukup lama melalui aplikasi pesan Telegram.
“Saya baru ketemu sekali. Tapi komunikasi via Telegram memang sudah lama. Jadi tidak ada hipnotis-hipnotisan seperti yang dibilang. Itu semua cerita bohong dan mengada-ada,” tutupnya.
Kasus ini menjadi buah bibir publik setelah beredar video berdurasi sekitar dua menit yang memperlihatkan Adi Gunawan sedang diinterogasi oleh sekelompok orang di sebuah kamar penginapan. Dalam video tersebut, muncul dugaan adanya praktik hipnotis, yang kemudian menjadi spekulasi liar di media sosial.
Sejumlah pihak kini mendorong agar persoalan ini diselidiki secara tuntas oleh aparat berwenang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih luas di tengah masyarakat. Pengamat komunikasi publik di Padang bahkan menilai, kasus ini bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan informasi sensitif ke ruang publik.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Adi Gunawan terkait bantahan Asep. Publik menanti penjelasan terbuka dari kedua belah pihak agar fakta sesungguhnya bisa terungkap secara transparan.
Catatan Redaksi: Berita ini disusun berdasarkan keterangan langsung dari pihak Asep serta hasil penelusuran di lapangan. Redaksi tetap membuka ruang klarifikasi bagi semua pihak terkait untuk menjaga asas keberimbangan pemberitaan.
TIM

0 Komentar